Januari 26, 2025

Rintisan Balai Belajar Bersama Perceka

[tabgroup]
[tab title=”Profil”]

PENDAHULUAN

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwa setelah 32 (tiga puluh dua) tahun Percéka berdiri dan bertahan demi kelangsungan pelestarian, pembinaan, pengembangan, dan pemberdayaan seni dan kebudayaan Sunda. Kini setelah digulirkannya program RB3 (Rintisan Balai Belajar Bersama) dan Percéka sebagai salah satu penerima dari program tersebut, manfaatnya sangat terasa dan nampak jelas untuk lembaga maupun masyarakat banyak terutama yang mendapat binaan langsung dan tidak langsung. Bagi Yayasan Percéka Art Centre, program keaksaraan RB3 adalah salah satu program pemerintah yang ideal untuk menjawab keaksaraan di masyarakatIndonesiasaat ini.

Hal tersebut di atas mengiringi masyarakat untuk beraktifitas dan kreatif sesuai dengan bakat dan keahliannya masing-masing tanpa intervensi langsung dari pihak pemerintah kecuali stimulan pendanaan yang utuh dan langsung dikelola lembaganya masing-masing. Cara program yang demikian untuk lembaga Percéka dan masyarakat binaan adalah suatu berkah, sebab selain memiliki sarana dan prasarana pembinaan yang lengkap, juga sistem pengelolaan yang lebih rapih. Cara kebersamaan dalam keragaman profesi lembaga masing-masing dapat saling berbagi ilmu yang hasilnya dapat diterapkan pada masyarakat binaannya sesuai dengan kiprah Percéka yaitu; melalui nilai-nilai tradisi dan seni budaya akan tercipta suatu ikatan silaturahmi dalam upaya membentuk karakter bangsa.

MENAPAK BERSAMA RB3

Suatu perjalanan panjang dan melelahkan, tetapi menjaga eksistensi dan idealisme profesi. Akhirnya setelah berjalan puluhan tahun tersentuh untuk menapak pada suatu harapan terciptanya anak-anak bangsa yang berkarakter budaya bangsanya sendiri. Selama ini yang dialami Percéka tidak cukup dengan berkarya, tidak cukup dengan sekedar prestasi dan setumpuksuratpenghargaan atau popularitas, sehingga mengalami puluhan kali perpindahan lokasi kegiatan.

Artinya sebelum adanya sentuhan dan kepercayaan dari Direktorat Pendidikan Luar Sekolah, berjalan semampunya tanpa adanya dukungan yang berarti dari instansi atau lembaga tertentu, sehingga hidup sebagai pusat pembinaan seni dan budaya di Kabupaten Cianjur harus memanfaatkan sarana seadanya. Bisa dikatakan tidak layak untuk sekelas Percéka yang acap kali sering diutus menjadi delegasi seni dan budaya baik tingkat provinsi, nasional, dan bahkan internasional.

Ulet berjuang dalam sesuatu yang pahit berujung manis, begitulah perumpamaan Yayasan Percéka Art Centre disentuh mesra oleh program keaksaraan “Rintisan Balai Belajar Bersama”. Kini Percéka tidak perlu lagi berpindah lokasi atau menyewa alat praktek pembinaan seni, karena sebagian telah dimilikinya dengan dana program RB3 yang kami rasakan sebagai nafas baru baik dalam hal sarana prasarana maupun sistem pembinaan yang lebih terarah dan menyeluruh.

Dengan mengucap bismillahi-rahmanirahim, Yayasan Percéka Art Centre akan menapak bersama dengan program keaksaraan Balai Belajar Bersama, semoga.

MENATA BERSAMA RB3

Dengan tenaga baru dan harapan lebih maju, segenap keluarga besar Yayasan Percéka Art Centre menyongsong datangnya program Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3) dengan konsep yang sudah ada dan dipadukan dengan konsep RB3 yang lebih terperinci sehingga terjadi kolaborasi konsep yang lebih menjanjikan, walaupun tidak mudah untuk dilaksanakan.

Keluarga Percéka membentuk kepanitiaan dengan sasaran; terbentuknya cabang-cabang RB3 di Kecamatan, sehingga akan lebih mudah terjangkau dan lebih menyeluruh supaya masyarakat binaan akan lebih tersentuh juga merata. Untuk mewujudkan sistem tesebut di atas, keluarga Percéka menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, kelurahan, Dinas Pendidikan, PGRI, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta lembaga-lembaga terkait lainnya.

Dengan langkah tersebut di atas, langkah awal bersama RB3 mulai digulirkan dan ternyata mendapat apresiasi dari masyarakat, baik masyarakat di lingkungan sekolah dan guru maupun masyarakat secara umum yang hasil akhirnya disepakati membentuk RB3 Percéka cabang dengan menetapkan RB3 Percéka Cianjur sebagai sentral pembinaan dan 4 kecamatan yang terdiri dari; Kecamatan Karangtengah, Cipanas, Cikalong, dan Cibeber. Cabang-cabang tersebut berfungsi untuk melayani pembinaan yang jauh dari RB3 Cianjur.

PEMBENAHAN BERSAMA RB3

Suatu hal yang menggembirakan bagi keluarga besar Percéka Art Centre dan warga binaannya dapat membenahi balai tempat belajar bersama termasuk penunjang lainnya yang selama ini baru terlaksana setelah menerima dana program Rintisan Balai Belajar Bersama. Di suatu areal yang tidak terlalu luas tapi letaknya yang strategis dan dilalui angkutan umum, lokasi Percéka mudah dijangkau oleh warga belajar di Kabupaten Cianjur. Dengan demikian, bangunan yang awalnya sudah tidak layak untuk tempat bersama, sebab selain sudah rusak juga dihuni keluarga. Kini tempat tersebut sudah mutlak jadi padepokan atau balai tempat belajar bersama tanpa canggung lagi.

Sementara kantor sekertariat dan ruang rias/busana terpisah, bangunan utama (balai) di halaman depannya dibangun saung serbaguna terutama difungsikan untuk tempat diskusi. Setiap ruangan diberi papan keterangan dengan bahasa Sunda klasik juga aksara Sunda sesuai dengan fungsinya. Hal ini bertujuan agar mengundang pertanyaan karena rasa keingintahuan, maka secara tidak sadar akan dididik bahasa dan aksara Sunda.

MELANGKAH BERSAMA RB3

Mempererat tali silaturahmi adalah langkah awal untuk menuju suatu keberhasilan dalam melaksanakan program kebersamaan. Hal demikian sesuai dengan hakekat nilai seni dan budaya yang menjadi garapan utama dari RB3 Percéka. Maka dengan demikian, RB3 Percéka segera menjalin silaturahmi baik dengan sesama penerima dana program RB3 lainnya maupun lembaga-lembaga pesantren dan padepokan atau komunitas seni lainnya. Hal ini bertujuan untuk saling bertukar pengalaman dari masing-masing keunggulan penerima dana RB3 juga saling berbagi pada komunitas lainnya. Suatu langkah positif yang digulirkan melalui program Balai Belajar Bersama, sebelumnnya program cenderung dengan pola keseragaman, dalam hal ini RB3 justru membuat terobosan baru, yaitu mengakomodir keragaman bakat dan profesi.

RB3 Percéka yang mempunyai landasan seni dan budaya sangat merasakan manfaat, sebab selama ini walaupun didengungkan sebagai profesi yang bercerminkan bangsa, bahkan disebut sebagai media efektif untuk membangun karakteristik bangsa, tapi realita di lapangan perlakuan terhadap profesi ini pada umumnya tidak sepenting makna dan manfaat dari profesinya. Ironisnya, tidak jarang orang tua yang mengkambinghitamkan profesi ini bila kebetulan anak tersebut tertarik dan belajar seni tradisi, bersamaan dengan itu kebetulan nilai raport anak tersebut di sekolahnya mengalami penurunan, maka tidak jarang anak yang sedang belajar seni budaya itu seketika dilarang oleh orang tuanya.

Fenomena ini sudah berjalan puluhan tahun, menurut apa yang dirasakan oleh Yayasan Percéka Art Centre selama berkiprah. Maka tidak menjadi sesuatu yang mengherankan bila yang dinamakan padepokan tempat membina seni dan kebudayaan, walau jasanya sangat dibutuhkan dalam acara apapun, tapi kurang mendapat tempat yang selayaknya. Dengan demikian adanya kerjasama program antara RB3 dan Percéka adalah sebuah terobosan untuk lebih meyakinkan pada berbagai kalangan. Manfaat dari keberadaan wadah pembinaan seni dan budaya di daerahnya masing-masing.

MEMBINA BERSAMA RB3

Dengan tenaga dan semangat yang baru, RB3 Percéka membina dari mulai calon tutor, anak sekolah dan masyaraket umum. Adapun pembinaan tersebut mulai dari seni tari, karawitan sastra, dan teater juga kerajinan tangan. Walau dalam langkah pembinaan tersebut diikuti oleh kurang lebih 150 orang binaan, tetapi bagi RB3 Percéka merasa belum menyentuh, sebab ada beberapa kecamatan yang perlu mendapat pembinaan lebih lanjut, maka Percéka membuka peluang untuk mengadakan workshop.Adapembekalan secara teoritis ada pula yang mendapat praktek langsung.

Tercatat beberapa lembaga yang pernah disinggahi RB3 Percéka diantaranya RB3 Jakarta, PKBM Karawang yang juga membeli 10 buah kecapi dari pengrajin RB3 Percéka, RB3 GIM Bandung juga membeli 10 buah kecapi, Kampung Seni Cibiru yang diberi RB3 Percéka sebanyak 5 buah kecapi sebagai konpensasi dari kunjungan eksibisi anak-anak binaan RB3 Percéka ke kampung seni tersebut.Parabinaan RB3 Percéka berangsur mengalami peningkatan jumlah, sehingga tidak tertampung di lokasi padepokan RB3 Percéka secara keseluruhan. Oleh karena itu, RB3 Percéka menjalin hubungan dengan pihak pengelola Bale Seni Dewan Kesenian Cianjur untuk dapat menggunakan sarana gedung untuk menampung ratusan peserta binaan. Untuk pembinaan seni gerak dan teater latihan pada hari Senin dan Kamis di Bale Seni, sedangkan untuk seni karawitan, sastra dan aksara juga keterampilan lainnya dipusatkan di padepokan RB3 Percéka.

MENGEMBANGKAN BERSAMA RB3

Hati-hari terus berlalu seiring dengan upaya pelestarian dan pembinaan, dalam sebuah proses apapun, tingkat keberhasilan akan berhadapan dengan berbagai kendala yang kata akhirnya relatif, maka dengan demikian RB3 Perceka terus melangkah pada pengembangan. Untuk upaya mengembangkan sesuatu, tepat sasaran adalah kunci. Maka dalam hal ini, pengkayaan alat bantu pembinaan baik dalam hal pembinaan kesenian, kerajinan tangan maupun pengkayaan kepustakaan menjadi prioritas pertama yang selanjutnya pengkondisian sumber daya manusia juga calon binaan.

Dari peningkatan dalam upaya tersebut diatas, berkat dana dari program rintisan balai belajar bersama, kini di Perceka sudah banyak bertambah alat bantu praktek pembinaan kesenian diantaranya, pengadaan gamelan, kecapi, patingtung dan sebagainya. Sementara dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia RB3 Perceka, telah mengirim personalnya pada berbagai event termasuk dua kali mengikuti seminar internasioanal yaitu Seminar International Art Summit Indonesia dan International Conference Sundanese Culture (iCSC)langkah tersebut, ternyata cukup berarti dalam upaya peningkatan kualitas guna pengembangan pembinaan lebih lanjut.

PENINGKATAN BERSAMA RB3

Sesuatu yang dikatakan dan dituliskan, idealnya adalah apa yang terlihat, terdengar dan terasa. Demikian juga dengan bertutur peningkatan, RB3 Perceka yang berbasic kesenian dan kebudayaan, akan menjunjung tinggi prinsip tersebut diatas, artinya tidak akan bertutur dan ditulis tanpa ada realitanya, maka RB3 Perceka dalam upaya peningkatannya terlebih dahulu harus cermat memperhitungkannya karena kunci yang dikatakan peningkatan adalah prinsip tersebut di atas untuk diketahui ada peningkatan, perlu diinformasikan.

Maka dengan demikian, proses awal harus membangun sistem informasi yang mengikuti teknologi terkini. Hal ini Perceka melalui dana RB3 telah dibekalinya walau masih taraf sederhana. Diantaranya: perangkat komputer dan jaringan internet, kamera, handycam, infocus, radionet, dll. Selain informasi dan publikasi, RB3 Percekapun telah memperluas jaringandengan berbagai lembaga dan komunitas terkait. Setelah langkah tersebut ditempuh, maka informasipun bisa tersebar baik melalui teknologi maupun secara langsung melalui lobi-lobi dan promosi, maka kini sudah mulai terasa manfaat terutama hasil dari kerjasama dengan sebuah agency pemandu wisata yang ada di Cianjur, maka kini RB3 Perceka bukan saja hanya wadah pembinaan seni dan budaya, tapi juga jadi salah satu tujuan wisatawan baik dalam negri maupun luar negri untuk melihat langsung proses berkesenian sampai tak sedikit yang berminat belajar langsung.

Kondisi demikian membawa beberapa dampak positif bagi peningkatan pembinaan RB3 Perceka, antara lain memotivasi para anak belajar untuk bersungguh-sungguh dan digiring mengerti dan bisa berbahasa asing. Sementara untuk Pemerintah Daerah, selain mempromosikan daerahnya dengan gratis, juga akan menambah pendapatan asli daerah (PAD).

PEMBERDAYAAN BERSAMA RB3

Proses terus berlangsung peningkatan pun mulai menampakan riaknya para binaan berbagai kalangan makin bertambah, begitu juga para tamu yang sengaja datang ke RB3 Perceka, baik yang datang untuk penelitian budaya maupun para wisatawan yang hanya menikmati proses berkesenian dan belajar singkat. Membaca tanda-tanda demikian, mendorong RB3 Perceka untuk lebih memberdayakan di sektor usaha terutama di bidang kriya dan kerajinan, maka peluang diberikan pada sektor usaha tetapi tidak lepas dari nuansa berkesenian. Untuk mewujudkan hal tersebut, RB3 Perceka melengkapi perlengkapan di sektor usahanya, antara lain menambah perkakas mesin untuk tukang (sugu, gergaji,dll).

Hal ini untuk lebih produktif dalam pembuatan waditra kesenian, seperti kecapi, dll. Dibidang seni tari, RB3 perceka menggalakkan cara merias baju dengan manik-manik. Hal ini sangat potensialmenghasilkan keuntungan yang lumayan, sebab di kabupaten Cianjur tidak memiliki saingan. Dalam memberdayakan teknisi, RB3 Perceka telah menambah speaker, equalizer, DVD player, dll. Pengadaan sound system ini, selain untuk dipakai pentas seni RB3 Perceka juga dikala kosong dapat disewakan pada umum. Dalam upaya mewujudkan aksara kewirausahaan bidang seni dan budaya akan berbeda dengan model kewirausahaan lainnya.

Usaha di bidang seni dan budaya hanya bisa menjual antara lain; bentuk jasa pentas, mengajar, menyewakan alat kesenian bentuk barang, dapat menjual alat kesenian (waditra, cenderamata, lukisan) maka dalam pelaksanaan proses pembuatan usaha barang, tidak dilaksanakan setiap hari, tapi tergantung pada pemesanan pembeli.

MEMOTIVASI KREATIFITAS BERSAMA RB3

Belajar, berkarya atau apapun yang berkaitan dengan proses, perlu ada yang mengapresiasi, kalau perngrajin dapat memasarkan produknya, kalau pelatihan seni harus ada agenda pementasan, eksibisi untuk bahan evaluasi baik untuk tolak ukur para pembina maupun para peserta program, maka langkah ini ditempuh oleh RB3 Perceka; mulai dari tahap pemula sampai tahap mahir.

Di bidang aksara kewirausahaan, menyewakan sound sistem mulai ada hasilnya, walaupun belum banyak. Di sektor menyewakan busanan tari, justru lebih menjanjikan, hal ini dikarenakan banyaknya konsumen dari para siswa sekolah formal yang ditugaskan sekolahnya untuk penilaian mata pelajaran seni budaya, juga pada saat kenaikan kelas, dan tujuh belas Agustusan.

Sementara itu di sektor kriya dan kerajinan waditra; alat musik kecapi, gamelan degung, angklung, dan suling, cukup diminati terutama oleh sekolah-sekolah. Bahkan sesama anggota RB3 yang lain pernah membelinya diantaranya PKBM Karawang membeli 10 buah kecapi dan suling, RB3 GIM Bandung membeli 10 buah kecapi, pesantren Al-Mizan membeli 6 buah kecapi dan suling. Meningkatnya pemesanan dan peminat baik pada produk barang maupun pementasan cukup menjadi motivasi dan tuntutan untuk lebih kreatif baik pada para pelaku maupun penyelenggara.

MEMBACA BARINGSUPAGI BERSAMA RB3

Budaya membaca adalah wajib bagi siapapun di dunia ini yang hidup berbudaya. Seperti dalam sebuah pepatah dari ketua Perceka; ”manusia lahir suara, dari suara ada bahasa, dari bahasa ada aksara, dan aksara untuk dibaca yang akhir meyakini untuk menjalani kehidupan.” Terbalik dengan awal lahir, maka kini mulai berangkat dari niat dan keimanan, di keimanan ada tanda untuk dibaca dan dituangkan pada aksara. Maka dengan sendirinya menggiring untuk berbahasa yang memupuk suara dalam proses kembali pada pangkuan-Nya.

Aksara dan membaca adalah salah satu kesatuan untuk sarat hidup manusia berbudi dan berilmu. Maka dengan demikian RB3 Perceka menata ruang baca termasuk memperkaya bahan bacaannya. Sementara para tutor aksara dan baca dari RB3 Perceka terus membina, mulai dari membaca aksarapegon, notasi, sajak Sunda dan Latin, hal yang sama dalam keaksaraan. Untuk garapan tersebut diatas, RB3 Perceka tidak mengalami kesulitan karena mayoritas pengurusnya merupakan lulusan dan beberapa masih kuliah di jurusan sastra, aksara, budaya , dan seni Sunda, bahkan sedang merintis untuk membuka pendidikan luar sekolah bidang bahasa, sastra, dan aksara Sunda yang kini baru tahap pengurusan ijin.

Membaca kondisi dan hasil kinerja RB3 Perceka saat ini adalah tolak ukur untuk program lanjutan RB3 Perceka nanti. Untuk memandang masa depan yang lebih cerah, perlu persiapan yang lebih baik. Persiapan tersebut harus dibangun melalui beberapa sektor pendukung baik sumber daya manusia, konsep, sarana prasarana, juga dukungan dana dari pihak pemerintah. RB3 Perrceka dalam program baca dan menyongsong hari depan telah dan sedang mempersiapkannya. Adapun untuk yang bisa disiapkan semampu anggaran yang ada, telah diwujudkan yang selanjutnya akan lebih dimatangkan pada program balai belajar bersama Perceka berikutnya, semoga.

[/tab]

[tab title=”Aktifitas”]
Pembangunan Karakter dan Budaya
Kesenian tradisional daerah setempat adalah pilihan utama bagi Perceka Art Centre untuk dijadikan media dalam upaya membangun karakter dan budaya bangsa. Kesenian adalah media efektif untuk membentuk karakter manusia, baik yang positif maupun negatif. Dengan sifat halus dan elastis, kesenian dapat menggiring sesuatu yang jadi muatannya. Karena itu jenis kesenian sangat berpengaruh terhadap karakter manusianya. Dalam hal ini seni tradisional daerah setempat dapat membentuk insan yang santun dan kepribadian tinggi.

Maka dengan media seni tradisional, membuka peluang untuk menggiring masyarakat pada kesadaran berbudaya nasional. Maka dengan demikian, perceka tetap konsisten dalam garapan ini dan berpengalaman selama 30 tahun. Sedikit besarnya sudah membuahkan hasil, meskipun masih dalam keterbatasan kemampuan sendiri tanpa ada dukungan berarti dari pihak tertentu. Dengan adanya bantuan stimulan dari program RB 3, Perceka dapat membangun infrastuktur yang lebih baik untuk bisa mengembangkan areal pembinaan masarakat ke kecamatan yang menjadi tempat strategis pembinaan. Sentral pengembangan tersebut terdiri dari 4 sektor cabang dan satu pusat.

Mengembangkan Aksara Kewiraswastaan
Sudah banyak hasil dari pembinaan perceka yang sudah hidup mandiri menjadi pegiat seni dari mulai sebagai pemain panggung, membuka sanggar juga guru seni. Selain hal tersebut di atas sebagian yang punya bakat dan kemauan pada seni kriya dan kerajinan properti seni, seperti cendramata, busana tari, alat musik kecapi dan gamelan. Diberi arahan dan sudah terlihat hasilnya cukup memberi harapan, maka dengan ditunjang kelengkapan alat dan pengadaan bahan poko, para anak asuh dibidang kriya dan kerajinan waditra akan lebih bergairah dan berkembang.

Kaitannya dengan adanya RB 3, tentu akan menambah daya bagi Perceka. Sebab, setiap penyelenggaraan hampir seluruh binaan Perceka dilibatkan dengan tujuan memberi pengalaman langsung di lapangan pada setiap anggota binaan.

Pembelajaran Masa Depan dengan memanfaatkan TIK
Hal ini sesuatu yang relatif baru bagi Perceka, tapi pemanfaatan teknologi tinggi sudah lama merasakan dikarenakan dunia kesenian saat ini tidak terlepas dari kemajuan TIK. Dengan stimulan dari program RB3, Perceka bisa melengkapi peralatan yang sebelumnya belum ada.

Sebagai portal informasi, Perceka membuat dan mengelola website www.www.perceka.org dengan harapan dapat selalu menginformasikan kegiatan kreatif kepada seluruh dunia. Selaini itu digunakan pula berbagai layanan jejaring sosial demi memperkuat jaringan dan komunikasi.

Pengembangan Budaya Membaca
Garapan ini cukup menarik bagi Perceka, sebab akan dan sedang merintis “Membaca Budaya”, artinya membaca budaya lokal dan dituangkan secara tekstual atau media seni lainnya. Sebagian anak asuh Perceka yang sudah senior ditekankan untuk itu.beberapa karya Perceka yang sudah jadi asset pemerintah daerah dan milik masyarakat cukup bisa dipertanggungjawabkan.

Karya yang akan diterbitkan di antaranya penemuan situs Pasir Kored dan hasil penelitiannya transliterasi naskah-naskah Sunda kuno daerah parahyangan, juga kumpulan dongeng dan toponimi daerah Cianjur dengan judul “Sasakala Hayam Pelung jeung Dongeng-dongeng Cianjur lianna.”

Revitalisasi Industri Kebudayaan
Seperti sudah dirintis Perceka sebelumnya, upaya pembinaan masyarakat melalui media seni tradisional daerah setempat, bukan saja memberikan materi pelajaran seni pertunjukan, tapi juga seni kriya dan kerajinan tangan membuat property seni. Maka dalam sebuah proses pembinaan seni tersebut, sebuah daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Dengan demikian, Perceka sudah menjalin kerjasama dengan beberapa komunitas pemandu tamu asing untuk menggiring para tamunya datang ke tempat prosesnya pembinaan di RB 3 Perceka. Dalam hal ini mengambil keuntungan promosi budaya setempat, juga menjual paket hiburan dan privat belajar seni tradisi dalam pengembangannya.

Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender
Sebuah tradisi dalam membatasi profesi dan aktivitas wanita, suatu tradisi yang tidak aneh lagi untuk bangsa ini, apalagi untuk daerah Cianjur yang masih kental dengan budaya lama yang disebut istri pingitan. Seni Mamaos Cianjuran yang sudah memancanegara, di tempat asalnya dahulu (Cianjur) pelantun tembangnya harus kaum pria. Setelah berkembang ada panambihnya, baru ada perubahan wanita diperbolehkan. Tapi, bagi pemain alat musiknya, seperti kecapi dan suling masih ditabukan. Hal ini sangat menantang bagi Perceka untuk membuka tabir ketabuan tersebut dan hal itu cukup berhasil walau bermacam konsekuensinya harus diterima.

Maka, tim kecapi wanita secara turun-temurun sampai sekarang hanya ada di Perceka, bahkan untuk personal dan pengurus tim seni tari seratus persen (100%) dipegang oleh wanita, juga untuk pemain kecapi wanita sudah ada yang berprestasi di tingkat dunia.

Penyelamatan dan Pemeliharaan Lingkungan
Garapan lingkungan adalah salah satu misi Perceka. Hal itu yang menjadi asuhan Perceka sampai saat ini cukup eksis. Garapan terakhir dari Perceka adalah pada tanggal 11 April dan 10 Mei 2010. Pada bulan April mengangkat tentang air di danau Jangari yang berasal dari sungai Citarum dengan tema “Ngalokat Leuwi Jangari” (mensyukuri air). Dan pada bulan Mei, bekerjasama dengan Trans TV dalam program Belajar Indonesia mengangkat nilai budaya Cianjur dan hutan di Gunung Padang. Lebih detailnya kami sertakan kegiatan tersebut dalam bentuk dokumentasi TVRI dan Trans TV.

Pandangan Perceka, substansi dari rintisan Balai Belajar Bersama adalah merintis untuk terciptanya sebuah ruang belajar bersama tanpa ada batasan, baik dalam umur, kelompok dan kepentingan tertentu. Mendapatkan ilmu adalah hak dari semua insan di dunia ini. Memberi peluang ilmu adalah amanah dari sang Maha Pencipta Allah SWT.

[/tab]

[/tabgroup]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *