Festival Seni Sambut Ramadhan
Menjadi Alat Perekat Pesantren dan Masyarakat Cirebon, Kompas – Menyambut Ramadhan, sejumlah pesantren di Cirebon dan Majalengka menggelar festival seni dan budaya. Festival itu juga …
Membina Generasi dengan Nilai Tradisi
Menjadi Alat Perekat Pesantren dan Masyarakat Cirebon, Kompas – Menyambut Ramadhan, sejumlah pesantren di Cirebon dan Majalengka menggelar festival seni dan budaya. Festival itu juga …
Jakarta, Sinar Harapan Olimpiade Kebudayaan di Athena (Cultural Olympiad Athena) 2004 kembali berlangsung dengan menyajikan berbagai karya budaya Indonesia mulai dari lukisan, sastra, tari juga …
Sempat Berjabat Tangan dengan Jenderal Komunis Bisa berjabat tangan dengan tokoh sekelas Jenderal Komunis di Korea Utara bisa dikatakan beruntung. Hal itu dialami Tari Pinasti …
BAGI seniman Tatang Setiadi keberadaan Gajah Mada dalam perjalanan sejarah Sunda sudah final. Menurut dia Gajah Mada adalah tokoh yang penuh ambisi untuk menaklukkan nusantara …
Ku M. NANA MUNAJAT Dina raraga mapag taun anyar 1 Muharam 1428 H., Paguyuban Pangheuyeuk Raksa Situ Ciburuy (PAPARASI) rampak gawé jeung Paguyuban Seniman dan …
Petik Kecapi ke Berbagai Negeri Tubuhnya mungil. Wajah kenesnya sering kali tersipu di balik kerudung putihnya. Usianya masih sangat muda, 13 tahun, dan baru duduk …
Kegiatan LPDPKTN yang dilaksanakan baru kali pertama ini, diwarnai pula dengan pagelaran seni tari Puspajanti dari Yayasan Kecantikan Agung Denpasar, Bali dan Seni Cianjuran dari Sanggar Perceka Cianjur pimpinan Tatang S. LPDPKTN, sekaligus dijadikan ajang pertemuan para tutor pengelola PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat).
Dalam LPDPKTN yang berlangsung sehari itu, menggelar tes tertulis mata pelajaran Matematika, dan bahasa Indonesia, dan berbeda pula dengan tes yang biasa digelar di lingkungan pendidikan formal. Penampilan mereka pun sangat berbeda, yaitu mengenakan baju bebas, dan banyak yang menggunakan sandal jepit seperti peserta dari PKBM Bina Mandiri, Tebet, Jakarta Selatan.
Mereka yang menjadi juara, kata Himam Haris, masih didominasi peserta dari DKI Jakarta dan Jawa Barat, masing-masing juara I Program Paket A, diraih Oktanas AR dari PKBM Bina Insani Mandiri, Depok, Jabar, juara I Program Paket B, Yunita Manurung dari Kalimantan Selatan, Juara I Program Paket C, Bastian Agus dari LPMD Widyatama, Sukabumi.
Para juara menerima hadiah uang pembinaan mulai dari Rp6,5 juta untuk para juara I, sedangkan para juara harapan 1 s/d III masing-masing memperoleh uang pembinaan Rp2,5 juta.
Upacara Peringatan 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional di Cianjur berlangsung pada Rabu (21/5), dengan Inspektur Upacara Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh.
Acara ini dihadiri oleh unsur Muspida, Ketua DPRD dan Anggota, Ketua MUI Cianjur, Pejabat TNI, Polri dan Sipil, Pejuang 45, Ormas, GOW, PKK Kab. Cianjur, LSM serta sejumlah undangan sebanyak 1000 orang, bertempat di Lapangan Prawatasari Cianjur.
Upacara Harkitnas Cianjur pada Rabu 21 Mei 2005 di Lap. Prawitasari. (Infokom Cianjur)
Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh membacakan sambutan tertulis Presiden Republik Indonesia yang berpesan bahwa bangsa kita tengah menghadapi tantangan yang berat, yang semuanya berasal dari luar. Dunia kini dihantui oleh krisis pangan, krisis energi, dan ancaman resesi ekonomi.
Dalam sambutannya Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus meningkatkan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan ekonomi kita. Semua ini, suka atau tidak suka, akan berdampak bagi Indonesia, karena itu adalah bagian dari sistem perekonomian dunia.
Dalam upacara peringatan tersebut, Bupati Cianjur menyerahkan piagam penghargaan kepada : Hj. Rina Mardiah, SH, MH, Ketua LSM Perempuan Berkoalisi Cianjur ; Hj. Titin Swastini, SH, Ketua LSM Kaukus Perempuan Politik Indonesia, sebagai mitra kerja Pemerintah Kabupaten Cianjur, yang berperan aktif, dalam pembinaan dan penanganan Gerakan Kebangkitan Perempuan di Kabupaten Cianjur ; Ustadz Djalaludin Isa, Pimpinan Yayasan Bina Ahlaq Kabupaten Cianjur, sebagai mitra Pemerintah Kabupaten Cianjur, yang berperan aktif dalam pembinaan dan penanganan Gerakan Kebangkitan Ahlaq di Kabupaten Cianjur ; dan Tatang Setiadi, Ketua Perceka ART Centre Kabupaten Cianjur, sebagai mitra dalam gerakan kebangkitan, seni mamaos di Kabupaten Cianjur.
Pemusnahan Miras disaksikan masyarakat umum, aparat, dan ulama Cianjur. (Infokom Cianjur)
Pada akhir upacara peringatan Harkitnas, Bupati beserta Muspida, Ketua MUI, dan Ketua TP PKK Cianjur secara simbolis memimpin pemusnahan Miras sebanyak 12.000 botol. (Sumber: Dinas Infokom Kab. Cianjur)