Sejak tahun 1999, UNESCO menetapkan bahwa setiap tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasioanl (HBII). Peringatan tersebut penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan keanekaragaman bahasa dan budaya serta untuk mempromosikan multibahasa. Dengan demikian tidaklah mengherankan jika setiap bulan Februari banyak perhelatan digelar dalam rangka memeriahkan peringatan HBII. Ada beragam cara yang biasa dilakukan dalam memeriahkan HBII, seperti kampanye pelestarian dan seruan untuk berbahasa daerah, aksi dan orasi tentang kebahasaan, hingga beragam perlombaan, seperti membaca puisi, pidato, cerdas cermat, flog dengan bahasa daerah, pertunjukan seni daerah, serta beragam lomba lainnya.
Perceka Art Center sebagai lembaga yang konsen di bidang pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan budaya tentu tak pernah absen dalam rangka memerihkan peringatan HBII tersebut. Tak terkecuali pada tahun 2022 ini. Dengan persiapan yang singkat, melalui kelompok Mayang Perceka, Perceka Art Center berhasil meraih Juara I Pintonan Seni Daérah dina raraga Miéling Poé Basa Indung Sareng Ngaronjatkeun Ajén Inajén Bangsa, yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Paguyuban Pasundan. Sungguh prestasi yang sangat membanggakan! Selamat untuk Mayang Perceka!
Mayang Perceka sendiri adalah sekelompok anak dan remaja perempuan yang dibina langsung oleh Abah Tatang Setiadi (Ketua Perceka). Hal yang tak kalah menarik adalah, bahwa kelompok Mayang Perceka ini memiliki bakat yang luar biasa, semua anggota kelompok Mayang Perceka ini sangat multitalenta. Artinya kelompok Mayang Perceka ini tidak hanya menguasai satu jenis kesenian saja, tetapi juga menguasai beberapa jenis kesenian dan mata budaya. Seperti seni tari, gamelan, kacapi, mamaos, sajak, dan tradisi lisan.
Meskipun Mayang Perceka ini tumbuh dan berkembang di masa pandemi Covid-19 dengan penuh keterbatasan, namun mereka tidak patah semangat, justru semakin maju dan tangguh dalam aktivitas berkebudayaan. Buktinya saja ketika mempersiapkan lomba/pasanggiri dalam rangka HBII tersebut, Mayang Perceka hanya membutuhkan waktu dua kali pertemuan saja untuk berproses menyiapkan materi lomba. Dan mereka berhasil menjuarai lomba/pasanggiri yang cukup bergengsi ini.
Anggota Mayang Perceka dalam lomba tersebut di antaranya: Nurul Khaerul Nisa, Melviani Dynar Febrian, Keyka Kayyirah Lubna, Nazareta Arassy, dan Wardah Ramdaningsih. Adapun kemasan seni yang dibawakan adalah seni mamaos Cianjuran dengan repertoar lagu “Jemplang Leumpang”, “Basa Eunteungna Bangsa”, “Silih Asih”, dan “Lokatmala”. Bagi Mayang Perceka prestasi yang diraih tersebut menjadi pengalaman yang berharga dan kebanggaan baik bagi pribadinya sendiri, lembaga (Perceka Art Center), maupun Daerah Kabupaten Cianjur.
Hal tersebut juga menjadi motivasi bagi Mayang Perceka untuk lebih semangat dalam mengembangkan potensi diri serta spirit untuk terus melakukan upaya pelestarian budaya. Karena mereka berprinsip kalau bukan kita sebagai generasi penerus, siapa lagi yang akan menjaga kelestarian budaya, dan kalau bukan sekarang kapan lagi. Bagi Mayang Perceka setiap kesempatan adalah anugrah, setiap kesempatan adalah guru dan setiap kesempatan adalah ilmu.
Saksikan penampilan kemasan Mamaos Cianjuran oleh Mayang Perceka di kanal YouTube Perceka Art Centre berikut ini.
Penggiat Budaya Cianjur, Pelaku Tembang Sunda Cianjuran. Bergabung di Perceka sejak 2005.