TEMPO.CO, Jakarta – Buku Asal-usulna Hayam Pelung jeung Dongeng-dongeng Cianjur Lianna karya Tatang Setiadi mengalahkan empat buku bacaan anak-anak berbahasa Sunda karya Aan Merdeka Permana dalam perebutan untuk mendapatkan Hadiah Samsudi, penghargaan untuk bacaan anak-anak dalam bahasa Sunda yang diberikan Yayasan Kebudayaan Rancage setiap tahunnya. Dalam keputusan yang disiarkan Ajip Rosidi, Ketua Dewan Pembina Yayasan Rancage, pada Selasa, 31 Januari 2012, buku Tatang dinyatakan sebagai penerima Hadiah Samsudi 2012.
Buku Tatang memuat sembilan dongeng tentang Cianjur, seperti asal-usul ayam pelung, tempat mandi badak putih, dan Gunung Padang, situs megalitikum yang sangat besar di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Menurut Ajip, dongeng-dongeng itu dapat “diceritakan dengan menarik dan lancar” oleh Tatang dan “sangat menarik buat bacaan kanak-kanak”. Buku yang ilustrasinya dibikin R. Sacadipura itu diterbitkan oleh PT Kiblat Buku Utama, Bandung.
Tatang adalah seniman kelahiran Buah Batu, Bandung, pada 24 Desember 1954. Dia lebih dikenal sebagai penari dan koreografer Sunda profesional sejak 1972, tapi minatnya juga merambah ke berbagai kesenian lain, termasuk menulis pidato dan dongeng bahasa Sunda serta menciptakan ratusan lagu Sunda. Di rumahnya di Cianjur, Jawa Barat, dia mendirikan Yayasan Perceka Art Center, tempat dia melatih berbagai jenis kesenian Sunda kepada anak-anak.
Aan Merdeka Permana, pengarang yang terkenal melalui novel Trilogi Pajajaran, menerbitkan empat buku anak sepanjang tahun lalu, yakni Sasakala Situ Buleud, Sasakala Situs Gunung Padang, Sasakala Situ Wanayasa, dan Sangkuriang jeung Gunung Tangkuban Parahu.
Namun, keempat buku itu, kata Ajip, “memperlihatkan ketidakprofesionalan, baik dalam penyusunan cerita maupun dalam penerbitannya sebagai buku sehingga kurang baik kalau sampai ke tangan kanak-kanak”.
KURNIAWAN
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2012/01/31/114380851/Dongeng-Cianjur-Kalahkan-Aan-Merdeka-Permana
Sampurasun!
Wilujeng sumping di web Percéka Art Centre. Web ini berisi beragam informasi seni dan budaya Sunda. Semoga bermanfaat.
Terimakasih pada kawan Alkata Jurnal Bogor,semoga karya kecil ini ada artinya buat sejarah Cianjur.
Hatur nuhun pangersa tina perhatosanna,mugia wae damel alit ieu aya manfaana kanggo
Cianjur hususna tur Indonesia umumna.
bravo kang tatang http://www.jurnalbogor.com/?p=216553
Ngahaturkeun pangwilujeng ka Sdrk. Tatang Setiadi nu parantos nampi Hadiah Rancage kanggo karyana “Asal Usul Hayang Pelung jeung dongeng-dongeng Cianjur lianna”.