September 19, 2024

Art Summit Indonesia Dibuka


TEMPO Interaktif, Jakarta – Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menggelar Art Summit Indonesia 2010. Perhelatan seni kontemporer yang keenam ini akan berlangsung selama satu bulan dimulai hari ini hingga 24 Oktober mendatang. “Kami berharap festival ini bisa menjadi ajang pertukaran budaya bagi para seniman maupun penikmat seni,” ujar Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik dalam konferensi pers pada Jumat lalu.

Perhelatan ini akan diselenggarakan di tiga kantong kesenian di Jakarta, yakni Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki, Gedung Kesenian Jakarta, dan Komunitas Salihara. Sepuluh penampil dari dalam negeri maupun mancanegara akan meramaikan festival ini. Tari kontemporer Madonna, My Darling oleh Hyun Ok dari Korea Selatan akan tampil di pembukaan festival, yang digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, malam ini.

“Festival kesenian adalah paru-paru budaya,” kata Putu Wijaya, sebagai tim kurator Art Summit 2010. Art Summit adalah festival kesenian kontemporer yang dirancang sebagai salah satu media peningkatan apresiasi atas kekayaan dan keragaman kesenian dalam konteks multikultur.

Para penampil telah diseleksi oleh tim kurator yang dipimpin oleh Rahayu Supanggah, dengan anggota Putu Wijaya, Arthur S. Nalan, Deddy Luthan, Tom Ibnur, Amna W. Kusumo, dan Tony Prabowo. Mereka berusaha memilih penampil-penampil yang terbaik. “Mencari yang terkini dan terbaik memang sulit. Tetapi pusat-pusat kebudayaan telah membantu kami,” ujar Putu.

Perhelatan tiga tahunan ini akan diramaikan oleh penampilan Gamelan Pendro dan Cudamani pimpinan I Made Arnawa, Teater Wayang Suket oleh Slamet Gundono, gamelan oleh Blacius Subono, tari Sekar Kliwon karya Nanu Munajar, tari Nan Jombang Dance Company, dan lakon garapan Teater Satu dari Lampung.

Adapun penampil dari mancanegara di antaranya tari Leine Roebana dari Belanda, musik Talea Ensemble dari Amerika, Milan Sladek dari Jerman, dan musik Pierrot Lunaire dari Austria. “Sebagian besar karya dari penampil Indonesia adalah world premiere. Sedangkan dari luar negeri, sajian musik dari Amerika adalah pertunjukan mereka yang pertama,” ujar Putu.

Selain menampilkan seni pertunjukan, Art Summit akan dilengkapi dengan seminar untuk pihak yang tertarik pada dunia kajian dan penelitian seni. Seminar mengangkat tema “Contemporary Arts and the Demand of Cultural Industries”, akan dilaksanakan pada 11 Oktober. Pembicara seminar antara lain Cobina Gillit (Amerika), Nyak Ina Raseuki (Indonesia), Farouq Chaudry (London), dan Franky Raden (Indonesia).
| ISMI WAHID

http://www.tempointeraktif.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *