April 26, 2024

Perceka Sebagai Pusat Pembinaan Kesenian Sunda di Kabupaten Cianjur

Selama 32 tahun, Perceka telah terus eksis dalam kegiatan pelestarian, pembinaan, dan pengembangan seni tradisi dan kebudayaan Sunda di Kabupaten Cianjur. Perceka telah meraih berbagai prestasi dan penghargaan dalam bidang ini. Alasan utama keberlangsungan kegiatan di Sanggar Perceka adalah asas kemandirian, sehingga tidak terpengaruh oleh anggaran daerah dan arus politik. Baru-baru ini, Perceka mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan Nasional dalam bentuk stimulan RB3 (Rintisan Balai Belajar Bersama) untuk lebih mengoptimalkan kegiatan pembinaan di Sanggar Perceka di bawah naungan Yayasan Perceka Art Centre-Cianjur.

Meski demikian, kegiatan yang telah rutin berlangsung selama puluhan tahun ini tidak surut, melainkan bertambah dan lebih optimal seiring dengan perbaikan sarana-prasarana dan pembenahan manajemen operasional kegiatan Sanggar Perceka. Kegiatan pembinaan kesenian Sunda yang rutin dilakukan oleh Perceka menghasilkan generasi yang terampil dalam berkesenian tradisi dan menghayati nilai-nilai kearifan lokal budaya daerahnya. Pembinaan kesenian di Sanggar Perceka antara lain berupa seni tari tradisi Sunda, karawitan, sastra, drama, seni rupa, dan kria.

Pembinaan tari tradisi Sunda klasik dilakukan setiap dua kali dalam seminggu pada sore hari, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Pelaksanaan pembinaan tari Sunda dilaksanakan di Bale Seni Cianjur karena jumlah peserta yang sangat banyak, mencapai 150 orang setiap pelaksanaannya. Peserta pembinaan tari berasal dari berbagai kalangan dan dipisahkan menurut jenjang dan tahap pelatihan. Peserta terbanyak berasal dari kalangan pelajar dan pra sekolah, seperti siswa-siswi TK, SD, SMP, dan remaja. Sedangkan untuk tingkat dewasa, banyak diikuti oleh guru-guru kesenian yang ada di Kabupaten Cianjur.

Diharapkan dengan kegiatan pembinaan tari ini, peserta yang mengikuti dapat memiliki kemampuan dalam gerak tari tradisi Sunda dan sikap positif terhadap sesamanya dalam berbuat atau bergerak.

Aktivitas pelatihan Tari Sunda Klasik untuk anak-anak

Di Sanggar Perceka yang berdekatan dengan Bale Seni Cianjur, rutin dilaksanakan kegiatan pembinaan karawitan dan sastra Sunda. Pembinaan karawitan terdiri dari dua materi, yaitu kacapi dan gamelan (degung). Pelatihan kacapi dilaksanakan setiap hari Senin, Kamis, Jumat, dan Sabtu sore dan diikuti oleh berbagai kalangan terutama generasi muda di Cianjur, seperti pelajar dari TK, SD, SMP, dan SMA. Selain itu, guru-guru sekolah juga sangat antusias untuk belajar di Sanggar Perceka. Setelah pelaksanaan pelatihan kacapi, dilanjutkan dengan pelatihan gamelan degung untuk peserta yang sama atau peserta dari kelompok pembelajar lain.

Pembinaan materi sastra Sunda dilakukan dengan cara pendampingan mandiri dari peserta pembinaan (warga belajar). Dari kegiatan ini, Sanggar Perceka hampir setiap hari ramai didatangi oleh warga belajar peserta pelatihan dan pembinaan kesenian Sunda.

Aktivitas pelatihan kacapi untuk anak-anak
Pembelajaran gamelan Sunda bagi remaja

Sanggar Perceka merupakan pusat pembinaan generasi muda dalam bidang seni tradisi budaya Sunda di kabupaten Cianjur. Selain kegiatan pembinaan karawitan yang dilakukan secara rutin di sanggar Perceka, terdapat kegiatan pembinaan lain seperti sastra, drama, seni rupa, dan seni kria yang dilakukan dengan pendampingan mandiri oleh instruktur dari sanggar Perceka di hari-hari lain di luar jadwal pembinaan karawitan. Jumlah peserta aktif dalam kegiatan rutin di Sanggar Perceka mencapai 500-an orang yang berasal dari berbagai penjuru daerah Cianjur. Selain itu, Perceka juga memiliki cabang sanggar di beberapa daerah di kabupaten Cianjur, termasuk di daerah Cikalong dan Cibeber.

Sebagai pusat pembinaan kesenian di kabupaten Cianjur, Perceka memiliki peran penting dalam membina siswa-siswa sekolah di Cianjur. Perceka sering diminta untuk membina siswa-siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan porseni. Selain itu, Perceka juga eksis dalam membina delegasi daerah sebagai utusan untuk kegiatan pentas seni dan pertukaran pemuda antar provinsi setiap tahunnya. Aktivitas Perceka juga menarik minat beberapa stasiun televisi swasta nasional untuk meliput dan melibatkan anak-anak peserta pembinaan dalam beberapa acara tentang tradisi, budaya, dan keindahan alam, diantaranya Laptop Si Unyil (Trans7), Surat Sahabat (TransTV), Jelajah (TransTV), dan Belajar Indonesia. Dengan demikian, Perceka memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan dan mengembangkan seni tradisi budaya Sunda di kabupaten Cianjur.

tayangan program Surat Sahabat TransTV


Perceka sebagai mitra daerah selalu ikut serta dalam mempromosikan dan mengusung nama baik daerahnya. Bukti nyata dari hal ini adalah beberapa prestasi tingkat nasional bahkan internasional yang telah disumbangkan kepada Cianjur. Sebagai delegasi resmi Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, Perceka berhasil meraih Tropi Perak dalam 14th Spring Friendship Festival di Pyongyang, Korea Utara dari 56 negara peserta.

Prestasi ini merupakan salah satu dari banyaknya prestasi yang telah diraih oleh Perceka, dan hal ini menunjukkan komitmen Perceka dalam melestarikan seni tradisi budaya Sunda serta mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional. Prestasi ini juga menunjukkan kualitas instruktur dan peserta pelatihan di Perceka yang mampu bersaing dengan negara lain dalam bidang seni dan budaya. Prestasi seperti ini akan terus memotivasi Perceka untuk terus berkontribusi dalam memajukan dunia seni dan budaya Indonesia.

Tari Pinasti saat menjadi delegasi Indonesia di Korea Utara


Sanggar Perceka terus beraktifitas hingga saat ini dan menjadi pusat perhatian bagi warga yang ingin lebih mengenal budaya Sunda dan mempererat silaturahmi. Dengan dukungan moral dari seluruh masyarakat, Perceka berupaya menjalankan peranannya dalam pelestarian, pembinaan, dan pengembangan kebudayaan nasional.

Diharapkan, Perceka dapat terus memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan terus berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan tradisional Indonesia. Hal ini akan sangat penting untuk menjaga keberagaman dan kekayaan budaya bangsa, serta menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan akan warisan leluhur yang masih lestari hingga saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *